Wednesday, January 11, 2017

ADAM [ Cerita Pendek ]



ADAM
by : Fahmi NurArifin
"Kopi Maut"

 Pagi yang biasa di sekolah ternama di wilayah itu seluru siswa masuk seperti biasa. Adam murid kelas XI IPA 1 seperti biasa datang terlambat, sehingga harus menunggu di lapangan sambil hormat ke bendera merah putih sampai jam pelajaran pertama selesai. Adam adalah seorang siswa yang tergolong cerdas bahkan bisa dibilang paling cerdas di SMA-nya. Bahkan ia pernah menjuarai olimpiade pendidikan tingkat Nasional. Bahkan dalam olahraga, ia-pun hebat.

          Jam pelajaran pertama pun selesai, Adam pun masuk ke kelas seperti biasanya ia duduk di bangku andalannya, di pojok belakang kelas dekat kaca dan Adam pun langsung mengeluarkan pensil dan kertas, lalu ia pun menggambar apapun yang ingin ia gambar. Tak perduli walaupun sedang ada guru yang mengajar di depan. Terdengar sangat aneh untuk orang cerdas seperti dia memiliki kebiasaan seperti itu.

          Jam pelajaran pun selesai. Adam di beri hukuman membersihkan seluru kelas. Bu Shanti yang memberikan hukuman tersebut karena Adam sering terlambat. Ketikan Adam sedang membersihkan kelas, tba-tiba seseorang menepuk pundak Adam sambil berkata “Pasti gara-gara telat lagi ya?” tanya orang yang menepuk pundak Adam “Aaaaaaa….. Ah elu pada bikin kaget ajah” ternyata orang itu adalah Ayu dan Dika sahabat Adam dari kecil yang kebetulan besekolah di SMA yang sama seperti Adam “Hihihihihihi” tawa Ayu “Gak bosen-bosen apa lo di hukum tiap hari?” tanya Dika “Bawel lo, mendingan bantuin gue ni” jawab Adam sambil melemparkan sapu ke Dika “Ihhhh… Ogah, mendingan gue ke warung Babe, yuk yu” jawab Dika “ yu dik” saut Ayu “eh tunggu. Mau ngapain ke warung Babe lu pada?” tanya Adam “makan bakso super lah” saut Dika “eh ikut… tungguin gue.. bentar lagi nih…” teriak Adam “ah kelamaan… entar keburu tutup warung Babe nya” saut Ayu.

          2.62 detik kemudian “AAAAAAAAAAAA………..” terdengar suara teriakan yang sangat keras. Adam, Dika, dan Ayu yang mendengar suara tersebut pun langsung lari menuju ke sumber suara. Dan ternyata suara tersebut berasal dari ruang kepala sekolah, dan yang teriak tadi adalah Bu Shanti. Bu Shanti teriak karena melihat kepala sekolah terbaring di samping meja. Adam dan Dika pun langsung memeriksa urat nadi dan detak jantung kepala sekolah. Dan ternyata kepala sekolah sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

          “Cari orang yang masih ada di sekolah !!” teriak Adam dan Dika ke Ayu “Iya… baiklah” Ayu pun langsung berlari mencari orang yang masih ada di sekolah. Ketika sedang memeriksa tubuh korban Adam mencium bau aneh di mulut kepala sekolah “Hmmm.. .bau apa ini?... bau apel…? Bukan apa ini bau almond.. ? bau apa ini aneh sekali..” kata Adam bicara sendiri. Adam pun melihat sekeliling ruangan dan Adam pun melihat secangkir kopi. Lalu ia mengecek baju kepala sekolah dan terlihat ada noda kopi di bajunya “tidak salah lagi, kepala sekolah mati setelah meminum kopi ini” kata Adam bicara sendiri lagi. Tiba-tiba Dika mengambil kopi itu dan mencium nya “Hmmmm…. Tidak salah lagi ini ….. ini bau….. Sianida…. Racun Sianida..” kata Dika.

          Ayu pun datan sambil membawa dua orang yang masoh ada di sekolah yaitu pak joko (OB) dan Pak Nurdin (Guru Kimia). Kedua orang terlihat kaget melihat keadaan kepala sekolah yang sudah tak bernyawa itu “ada apa ini?” tanya pak Nurdin “kepala sekolah diracuni dan kemungkuna pelakunya di antara kalian berdua” kata Adam “apa-apaan ini tiba-tiba menuduh, pikir yang benar untuk apa saya membunuh kepala sekolah” kata pak Nurdin “saya tidak tau untuk apa pelaku membunuh kepala sekolah, tapi yang pasti pelakunya diantara kalian” kata Adam “dilihat dari suhu dan kekakuan tubuh korban kira-kira korban mati sekitar 90 menit yang lalu. Berarti atau sekitar pukul 15:30” kata Adam. Tiba-tiba Dika bertanya ke pak Joko “Pak Joko, siapa yang membuat kopi ini?” tanya Dika “Kalo itu saya sendiri yang membuat kopi itu.  Tapi,  saya hanya memasukan kopi dan gula seperti biasa” kata pak joko “jam berapa pak joko bikin kopi nya?” sambung Adam “kira-kira jam 15:05. Kepala sekolah pesan kopi jam 15:00 saya langsung bergegas keruang OB untuk membuat kopinya kira-kira jam 15:05 lalu saya antar kan keruang kepala sekolah jam 15:15” jawab pak joko “tunggu, kenapa kopinya nggak langsung di anterin aja pak?” tanya Ayu “kalo soal itu, kan memang biasanya seperti itu. Kan kepala sekolah tidak suka jika kopinya masih terlalu panas, jadi kopinya saya diemin selama 10 menit dulu” jawab pak joko “lalu kemana di selang waktu 10 menit itu?” tanya Adam “saya kekamar mandi untuk buang air kecil” jawab pak joko lagi… “oh iya pas saya dari kamar mandi tadi, saya melihat orang mencurigakan mengenakan jas hitam, topi, masker, dan kacamata hitam keluar dari ruang OB. Terus yang aneh nya lagi, kopi yang saya buat untuk kepala sekolah itu tertutup dengan tutup gelas, padahal saya sengaja tidak menutup nya supaya cepat dingin” sambung pak Joko lagi

          “Hmmm… berarti pelakunya diantara pak Nurdin dan Bu Shanti” bisik Dika dan Adam “iya gua tau” jawab Adam. Dika dan Adam mananyakan hal-hal ke Pak Nurdin dan Bu Shanti.  “pak Nurdin. Dimana bapak pada jam 15;05 sampai 15;15 ?” tanya Dika. “oh… saya izin pulang sebentar kerumah karena ada kabar kalo anak saya sakit” jawab pak Nurdin “ada buktinya?” tanya Dika lagi “Bukti? … apa ini bisa ?” sambil menunjukan surat izin keluar dari sekolah. “oke-oke” kata Dika di saat yang sama Adam pun menanyakan hal yang sama ke bu Shanti “bu Shanti. Dimana ibu pada pukul 15:05 sampai 15:15?” tanya Adam “ibu lagi NEGOISASI HUKUMAN dengan anak XI IPA 1 yang HAMPIR SETIAP HARI TERLAMBAT” jawab bu Shanti “hmm… saya dong, hihihihihih. Maaf saya lupa bu :v , maaf” kata Adam adam pun mendekati Dika “gimana dik?” kata Adam “gimana apanya?” tanya balik Dika “itu… alibi pak Nurdin” kata Adam “ohh… kayaknya nggak mungkun pak Nurdin pelakunnya karena dia pas jam 15:05 sampai 15:15 dia lagi nggak ada di sekolah, dia lagi izin pulang” kata Dika “ada Buktinya?” tanya Adam lagi “ada. Dia punya surat izin pulang, dan ada tanda tangan guru piket nya” kata Dika. Setelah mendengarkan omongan Dika, Adam pun terpikir sesuatu “yu coba lo ke satpam dan tanya apa ada orang mencurigakan masuk sekolah sama satu lagi, tanya apa ada guru yang izin pulang terus balik lagi” bisik Adam ke Ayu “Iya” jawab ayu. Dan Ayu pun langsung bergegas ke pak satpam

          Setelah beberapa lama setelah Ayu meninggalkan ruangan tiba-tiba handphone Adam ada pesan masuk dari Ayu dan isi pesannya “kata pak satpam tidak ada orang yg mencurigakan masuk sekolah ini dan tidak ada guru yang pulang duluan” lalu Adam membalas pesan nya “coba elo ke mobil pak Nurdin dan liat tempat duduk di belakang apa ada yang mencurigakan apa engga, klo ada lo foto terus kirim ke gue” dan tak lama kemudian ada pesan gambar di handphone Adam dan Adam pun tertawa “hahahhah…… tak kusangka pembunuh nya sangat BODOH” tawa Adam dan Dika mendekati Adam dan bertanya “ada apa dam?” tanya Dika “tak apa. Sudah elo telepon aja bapak lo yang polisi itu, suruh dia kesini” kata Adam “yaudah” Dika pun langsung menelepon bapak nya “tuuuuu… tuuuu… maaf pulsa anda tidak mencukupi untuk melakukan panggilan ini, silakan isi ulang terlebih dahulu pulsa anda” terdengar dari handphone Dika “ya allahh… anak polisi kagak punya pulsa -_-.. nih pakek handphone gue aja” omel Adam “hihihiihi” saut Dika. Dan Dika pun langsung menelepon bapaknya dan polisi akan segera datang…

          “udah telepon polisinya dik?” kata Adam “udah dam”jawab Dika.  Para tersangka pun langsung kaget mendengar kata-kata Adam “apa kalian sudah tau pelakunya” tanya Bu Shanti “sudah” jawab Adam. “pak Joko.. apa topi dan kacamata ini yang di pakai orang mencurigakan di ruang OB itu?” kata Adam sambil menunjukan foto yang dikirim Ayu tadi “haa.. iya benar topi dan kaca mata itu” jawab pak Joko. “hahah ini  mudah sekali” cakap Adam dengan sombong nya… “baiklah saya akan menjelaskan apa yang terjadi sebenaranya… pertama-tama pelaku meminta surat izin pulang ke guru piket, tapi pelaku tidak pulang, melainkan hanya ke tempat parkir, sebelum ketempat parkir pelaku sempat melihat kepala sekolah memesan kopi ke pak Joko dan satelah itu pelaku langsung bergegas ke tempat parkir dan menyamar menjadi orang yang memakai jas hitam, topi, masker, dan kacamata hitam.. pelaku langsung ke ruang OB dan melihat pak Joko sedang membuat kopi, dan pelaku tau jika kopi itu akan di diamkan selama 10 menit karena sering melihat nya, tak lama kemudia pak Joko keluar ruang OB menuju ke kamar mandi, lalu pelaku masuk ke ruang OB dan mengoleskan racun sianida di gelas kopi milik kepala sekolah.. kesalahan pelaku disini adalah mengoleskan racun nya terlalu lama dan mendengar suara pak Joko lalu karena terburu-buru pelaku langsung saja menutup gelas kopi dengan tutup gelas yang pada awalnya tidak tertutup. Lalu pelaku langsung keluar dan ketempat parkiran  langsung melepaskan penyamaran nya… lalu pelaku langsung keruangan nya untuk kembali mengajar, benar kan PEMBUNUH eh  maksudku Pak Nurdin” kata Adam, semua orang disitu pun terkejut “mana mungkin aku melakukan nya.. lagi pula kamu nggak punya bukti kan?” kata pak Nurdin “bukti? Aku punya ini” kata Adam sambil menunjukan foto botol racun sianida yang tergeletak di dalam mobilnya… lalu pak Nurdin pun mangaku “he.. he.. memang benar aku yang membunuh nya tapi.. tapi… ini semua kesalahan dia sendiri… saya melakukan nya karena…” “stoop… kita tidak perduli alasan bapak membunuh kepala sekolah, lebih baik jelaskan saja ke polisi.. udah di jemput tuh sama polisi” sambung Dika

          Pak Nurdin pun menyerah kan diri.. dan di beri hukuman penjara seumur hidup karena kemauan keluarga korban. Dan Adam, Dika, Ayu, Bu Shanti, dan Pak Joko pun pulang kerumah nya masing-masing.

"Bersambung"

0 comments:

Post a Comment